"Tentu kita akan kasih tantangan kepada mereka. Dalam tiga tahun kita kasih target, tapi kalau gagal direksinya diganti meskipun waktu periodenya sudah beres. Jadi memang harus diberikan target seberapa lama," ungkap Firdaus Zaelani di Jakarta, pada hari Selasa 14/10/14.
Akan tetapi, pencapaian perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut harus diuji kembali agar dapat kuat berdiri serta bisa berlari menjadi perusahaan asuransi kelas Internasional. Dia menjelaskan bahwa tantangan itu diajukan lantaran saat ini 60 persen pasar premi di Indonesia masih dikuasai perusahaan joint venture, atau badan usaha milik Indonesia.
"Dan banyak yang menyayangkan hal tersebut, meski perusahan joint venture masih merupakan badan usaha Indonesia sendiri," papar Firdaus.
Dia juga menambahkan, bahwa citra yang masih baik di mata penduduk Indonesia, tentu saja diharapkan Jiwasraya dapat menjawab tantangan tersebut dalam kurun waktu tiga tahun kedepan.
"Karena peran Jiwasraya diharapkan dapat menguasai kembali seperti pada tahun 1990-an yang lalu. Lalu Jiwasraya memiliki potensi seperti itu, sebab memiliki cabang yang banyak sekali, serta SDM yang memadai," pungkas dia.
"Dan banyak yang menyayangkan hal tersebut, meski perusahan joint venture masih merupakan badan usaha Indonesia sendiri," papar Firdaus.
Dia juga menambahkan, bahwa citra yang masih baik di mata penduduk Indonesia, tentu saja diharapkan Jiwasraya dapat menjawab tantangan tersebut dalam kurun waktu tiga tahun kedepan.
"Karena peran Jiwasraya diharapkan dapat menguasai kembali seperti pada tahun 1990-an yang lalu. Lalu Jiwasraya memiliki potensi seperti itu, sebab memiliki cabang yang banyak sekali, serta SDM yang memadai," pungkas dia.
